Sejarah Munculnya Siaran Iklan

08 November 2011



Awal mula munculnya iklan pada media penyiaran di dunia terjadi secara hampir tidak disengaja di Amerika Serikat. Pada tanggal 11 Februari 1922, perusahaan berbasis teknologi AT&T pemilik stasiun Radio WEAF mengumumkan bahwa radio tersebut tidak akan menyiarkan programnya sendiri namun akan memberikan kesempatan kepada pihak lain yang sudah mengikat kontrak dengan WEAF untuk menyiarkan programnya.

AT&T memperlakukan Radio WEAF sama seperti unit usaha lainnya seperti usaha jaringan telepon dan telegram jarak jauh yang disewakan ke berbagai perusahaan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi perusahaan-perusahaan itu. Jaringan telepon dan telegram itu disewakan AT&T dengan sistem leasing. Dalam hal Radio WEAF, AT&T mengumumkan bahwa program pihak lain yang disiarkan radio itu dapat berupa iklan.

Tujuh bulan setelah pengumuman dari AT&T tersebut, pada tanggal 28 Agustus 1922 perusahaan Queensboro Real Estate Corporation New York menayangkan progam siaran iklan selama 10 menit yang mempromosikan penjualan kawasan perumahan yang baru saja selesai dibangun. Siaran itu kemudian diakui sebagai siaran iklan pertama dalam sejarah stasiun radio. Queensboro kemudian membayar 50 dolar AS untuk menyiarkan iklan yang ditulis oleh Dewey Pinkser.

Pada tahun 1925 Radio WEAF menyatakan telah memperoleh keuntungan dari kegiatannya tersebut. Perusahaan-perusahaan lain kemudian mengikuti jejak Queensboro untuk memasang iklan di Radio WEAF. Menjelang tahun 1930, pengelola stasiun radio menyadari bahwa menjual waktu siaran (iklan) dapat mendukung kelangsungan operasional stasiun siaran.

Siaran iklan televisi pertama kali mengudara pada tahun 1941, tahun itu menjadi tahun pertama mengudaranya siaran televisi komersial. Perusahaan Bulova Watch Company menjadi perusahaan yang pertama kali iklannya ditayangkan di televisi dan membayar sekitar sembilan dolar.

Pada awalnya siaran iklan dipandang sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan operasional stasiun penyiaran. Ketika itu pendapatan yang diterima dari iklan hanya sebatas untuk membayar listrik, perawatan peralatan dan gedung atau untuk membayar honor pekerja. Belum ada pemikiran untuk menjadikan siaran iklan sebagai sumber keuntungan (profit). Hal didasarkan atas sejarah penggunaan radio di Amerika Serikat yang pada awalnya digunakan sebagai instrumen untuk membantu navigasi, selain itu spektrum frekuensi yang digunakan radio merupakan wilayah publik dan dinilai tidak patut digunakan untuk tujuan komersial demi keuntungan stasiun penyiaran.

Pemerintah AS melalui Menteri Penerangan Herbert Hoover pada awalnya menentang kehadiran iklan pada stasiun penyiaran dengan pernyataannya yang sinis: “It is inconceivable that we should allow so great a responsibility for service, for news, for entertainment, and for vital commercial purposes to be drowned in advertising chatter.” (Tidak dapat diterima kita membiarkan tanggung jawab pelayanan, pemberitaan, hiburan dan perdagangan vital tenggelam dalam ocehan-ocehan iklan). Willis Aldridge (1992) menggambarkan situasi ketika itu dengan ungkapan, “Advertising was seen in those early years merely as a means of making broadcasting possible, not as a source of profit to stasion operators.” (Iklan dipandang pada tahun-tahun awalnya sebagai cara untuk mempertahankan kelangsungan siaran, dan bukan sebagai sumber keuntungan bagi pengelola stasiun).
Share this article on :

0 komentar:

Post a Comment

 
© Copyright 2012 Zona Online All Rights Reserved.
Template Design by Zona Informasi | Published by Dunia IT dalam Blog | Powered by Blogger.com.